ELEKTROLISIS
I.
Tujuan
Mempelajari
perubahan – perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan garam dengan
electrode inert.
II.
Alat
dan bahan
1. Pipa U
2. Elektrode
inert ( grafit )
3. Sumber
arus ( baterai )
4. Larutan
Na2SO4 0,5 M
5. Larutan
KI 0,5 M
6. Indikator
fenoftalin (PP)
7. Larutan
Kanji
8. Gelas
beker 50 ml
III.
Cara
kerja
A. Elektrolisis
Larutan Na2SO4
1. Pasang
rangkaian elektrolisis
2. Pipa U
di isi dengan 50ml larutan Na2SO4 0,5 M
3. Tambahkan
10 tetes indikator universal (atau indikator lain) pada daerah katode dan anode
4. Elektrolisis
larutan Na2SO4 sampai terlihat perubahan warna indikator
pada electrode
B. Elektrolisis Larutan KI
1. Pasang
rangkaian elektrolisis
2. Pipa U
di isi dengan 50 ml larutan KI 0,5 M
3. Pada
daerah katode tambahkan 2 tetes indikator fenoftalin (pp) dan pada daerah anode
tambahkan 2 tetes larutan kanji
4. Elektrolisis
larutan KI sampai terlihat perubahan warna indikator pada electrode
IV.
Pengamatan
D.Kesimpulan
i.
Elektrolisis
Na2SO4
|
· Sel elektrolisis adalah proses
perubahan listrik ke kimia (elektrolit).
· Pada anode terjadi oksidasi. Pada elektrolisis
larutan KI terjadi oksidasi ion I-, karena anion I- lebih
mudah teroksidasi dari pada air.
· Anion sisa asam seperti SO42-,
mempunyai potensial oksidasi lebih negatif dari pada air, sehingga sulit
teroksidasi dan air yang akan teroksidasi.
·
Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik
dialirkan melalui larutan elektrolit,yaitu energi listrik (arus listrik) diubah
menjadi energi kimia (reaksi redoks).
· Faktor-faktor yang mempengaruhi sel elektrolisis adalah konsentrasi
larutan, jenis larutan dan sifat elektroda.